Analisa Perbandingan Kualitas Air Sungai Buntung dengan Metode Qual2Kw, STORET dan Indeks Pencemar (Studi Kasus : Air Limbah Domestik dan Industri PT. X Kabupaten Sidoarjo)

Authors

  • Mutia_20034010081 UPN Veteran Jawa Timur
  • Yayok Suryo Purnomo Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.33005/envirous.v4i1.157

Abstract

Sungai Buntung merupakan sungai yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo yang melewati 3 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Krian, Kecamatan Taman, dan Kecamatan Waru. Ketiga wilayah tersebut membawa aliran sungai yang mengandung air limbah dengan beban pencemar tinggi sehingga mengakibatkan penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Adapun metode yang digunakan dalam peneitian ini yakni dengan menggunakan Metode Qual2Kw, Metode Storet, dan Indeks Pencemaran. Metode tersebut digunakan untuk mempermudah melakukan simulasi adanya perubahan kualitas air yang berada di bagian hulu hingga bagian hilir sungai. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan analisis terhadap daya dukung dan daya tampung beban pencemar parameter Temperatur, TSS, pH, DO, BOD, Phytoplankton, dan NH3-N. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air, rata-rata yang didapatkan yakni untuk temperatur sebesar 29,5°C, TSS sebesar 20,88 mg/L, DO sebesar 6,5 mg/L, BOD sebesar 25 mg/L,  pH sebesar 7,9, dan untuk NH3 sebesar 420 mg/L. Berdasarkan metode STORET diperoleh bahwa parameter TSS, BOD5, DO, NH3-N berturut-turut mempunyai skor 0; -6; 0; dan -6 sehingga kualifikasi mutu airnya dinyatakan untuk parameter TSS dan DO tergolong kelas I adalah memenuhi baku mutu, sedangkan untuk parameter BOD5 dan NH3-N tergolong kelas II adalah tercemar ringan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-10-31

How to Cite

Mutia_20034010081, & Purnomo, Y. S. . (2023). Analisa Perbandingan Kualitas Air Sungai Buntung dengan Metode Qual2Kw, STORET dan Indeks Pencemar (Studi Kasus : Air Limbah Domestik dan Industri PT. X Kabupaten Sidoarjo) . Envirous, 4(1), 80–85. https://doi.org/10.33005/envirous.v4i1.157