PENGOLAHAN LIMBAH STIROFOAM MENJADI MODEL MOLEKUL 3D SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MASYARAKAT
DOI:
https://doi.org/10.33005/envirous.v2i2.109Keywords:
Aseton, Industri rumahan, Kit model molekul 3D, Limbah stirofoamAbstract
Indonesia merupakan kontributor pencemaran limbah plastik terbesar kedua dunia
bagi samudra yang didominasi oleh plastik stirofoam sehingga perlu dilakukan
pengolahan terhadap limbah stirofoam. Sementara itu, terdapat kebutuhan terhadap
kit model molekul 3D berbahan plastik dengan harga terjangkau. Penelitian ini
bertujuan mengetahui cara pengolahan limbah stirofoam menjadi kit model
molekul 3D dan pengaruhnya terhadap penurunan pencemaran lingkungan serta
implementasinya pada industri rumahan masyarakat. Berdasarkan kajian pustaka
dan eksperimen, stirofoam dapat didaur ulang menggunakan aseton menjadi plastik
sebagai bahan pembentuk kit ini. Berdasarkan survei pasar, produk ini memiliki
potensi pasar yang tinggi. Proses produksinya melibatkan masyarakat tunakarya dan pemulung. Sebanyak 37,5 kg stirofoam dapat diolah menjadi 75 kit dengan estimasi pekerja lima orang untuk sekali produksi dengan BEP sebesar 71 kit
(jangka waktu 1 bulan). Laba bersih yang diperoleh sebesar Rp2.437.250,00 per
bulan. Setiap tahun penjualan produk ini ditingkatkan sebesar 10%. Usaha ini
dinyatakan layak dengan NPV Rp956.299,30 dan IRR 13,03%.