Waste-to-Energy as Ultimate Solutions: Implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
DOI:
https://doi.org/10.33005/envirous.v5i2.341Keywords:
anaerobic disgestion, sustainability, gasification, incenerator, sustainable development, pyrolisis, waste-to-energyAbstract
Pengelolaan limbah padat perkotaan menjadi prioritas penting untuk mengurangi dampak lingkungan dan isu penipisan sumber daya alam. Daur ulan municipal solid waste (MSW) adalah langkah awal untuk mentransformasi konsep pengelolaan linier menjadi valorisasi dan berkelanjutan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis potensi manfaat MSW sebagai bahan baku untuk memproduksi energi dalam bentuk listrik dan/atau panas. Banyak daerah di Indonesia telah menerapkan teknologi konversi waste-to-energy (WtE) melalui metode biokimia (yaitu pencernaan anaerobik dan fermentasi) dan termokimia (yaitu insinerasi, gasifikasi, dan pirolisis), meskipun belum tersebar secara merata. Namun, potensi MSW yang tidak terkelola di Indonesia dapat menghasilkan sekitar 65 ribu GWh listrik pada tahun 2050, yang dievaluasi secara termokimia, dengan asumsi bahwa jumlah MSW yang tidak terkelola adalah 35% dan efisiensi gasifikasi dan insinerasi masing-masing adalah 18 dan 23%. Dengan demikian, program WtE telah berkontribusi terhadap implementasi pembangunan berkelanjutan secara langsung sesuai dengan tujuan SDGs No 12 dan secara tidak langsung sesuai dengan SDGs No 7, 11,13, dan 14, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Erry Ika Rhofita

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.