MAFLEXTOR (Smart And Flexible Photobioreaktor): Inovasi Kultivasi Mikroalga Dilengkapi Panel Surya Berbasis IoT Guna Mewujudkan Sustainable Environment Di Indonesia

Authors

  • Nurahmad Hadi Cahyadi Program Studi Teknik Otomasi, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
  • Muhammad Rafi Solakhudin Program Studi Teknik Otomasi, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
  • Vanny Nastiti Program Studi Teknik Otomasi, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.33005/envirous.v3i2.24

Keywords:

Fotobioreaktor, Internet of Things, Mikroalga

Abstract

Perubahan iklim yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca merupakan masalah global. Total emisi pada tahun 2018 adalah 55,3 GtCO2e. Dampak perubahan iklim diantaranya peningkatan bencana dan penurunan kualitas udara. Pengembangan teknologi serapan karbon secara biologis menggunakan fotobioreaktor mikroalga dilakukan sebagai upaya meminimalisasi dampak pemanasan global. Mikroalga yang ditumbuhkan dalam fotobioreaktor mengubah CO2 menjadi biomassa dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. MAFLEXTOR merupakan inovasi teknologi yang mampu menyerap emisi gas CO2 serta media budidaya mikroalga dengan mengintegrasikan teknologi IoT untuk mengetahui tingkat kualitas udara. MAFLEXTOR dilengkapi dengan panel surya sebagai suplai listrik mandiri untuk mengaktifkan aerator, mikrokontroler, sensor dan lampu. Metode penelitian yang digunakan yakni metode kombinasi deskriptif dan metode eksperimen, dengan melakukan percobaan dalam skala prototype. Hasil penelitian yang dilakukan yaitu terciptanya sebuah sistem budidaya mikroalga yang efektif agar mampu menyerap kadar CO2 secara maksimal dan menghasilkan desain implementasi MAFLEXTOR yang flexible.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Cahyadi, N. H. ., Solakhudin, M. R. ., & Nastiti, V. . (2023). MAFLEXTOR (Smart And Flexible Photobioreaktor): Inovasi Kultivasi Mikroalga Dilengkapi Panel Surya Berbasis IoT Guna Mewujudkan Sustainable Environment Di Indonesia. Envirous, 3(2). https://doi.org/10.33005/envirous.v3i2.24