UJI EFEKTIFITAS SAMPAH PANGAN DAN NON PANGAN DALAM MENGHASILKAN BIOETANOL GENERASI KEDUA
DOI:
https://doi.org/10.33005/envirous.v1i2.33Keywords:
Bioetanol generasi ke dua, delignifikasi,fermentasiAbstract
Pengolahan sampah khususnya sampah hasil perkebunan atau pertanian yang hanya menjadi pupuk maupun kompos akan sangat disayangkan. Sampah berbahan selulosa sebenarnya mampu digunakan untuk menciptakan bioetanol generasi kedua. Dengan proses pendahuluan seperti delignifikasi ditujukan agar kandungan lignin pada bahan dapat rusak dan selulosa dapat diolah menjadi glukosa. Kombinasi perlakuan serta bahan seperti tongkol jagung, kulit biji kluwek, hvs bekas, dan koran bekas ; larutan NaOH pada proses delignifkasi selama 4 jam pada suhu 50 °C; larutan selulosa pada proses hidrolisis selama 4 jam pada suhu 50 °C; penambahan larutan sebanyak 10 ml v/v, & 20 ml v/v; lama waktu fermentasi 5, 10, 15 hari; dan proses destilasi atau penyulingan nantinya dimaksudkan agar peneliti mendapat kadar alkohol tertinggi pada bahan maupun proses yang dilakukan. Hasil terbaik didapat dari bahan kertas hvs yang dilakukan proses delignifikasi, dan dengan penambahan larutan starter 20 ml v/v; waktu fermentasi 10 hari dengan kadar alkohol 23,78%.