Analisis Persebaran Emisi PM2.5 dari Cerobong Spray Dryer Industri Keramik Menggunakan Pemodelan Software Graz Lagrangian Model (GRAL)

Authors

  • Adila Anindya UPN Veteran Jawa Timur
  • Novirina Hendrasarie

Keywords:

Cerobong Spray dryer, Emisi PM2.5, GRAL, Industri Keramik, Pemodelan Lingkungan, Polusi Partikulat, Software Graz Lagrangian Model

Abstract

Particulate Matter 2.5 (PM2.5) merupakan salah satu jenis polutan dengan ukuran kurang dari 2.5 mikron yang dapat menyebabkan peningkatan mortalitas dari paparannya. PM2.5 dapat dihasilkan dari aktivitas alam, kendaraan bermotor, aktivitas industri, dan aktivitas rumah tangga. PM2.5 di industri keramik terus meningkat dari tahun ke tahun. Graz Lagrangian Model (GRAL) adalah aplikasi yang dapat memodelkan polusi udara dengan memasukkan data meteorologi dan konsentrasi polutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran konsentrasi PM2.5 pada salah satu industri keramik di Mojokerto dari November 2022 sampai Februari 2023 dan perbandingannya dengan baku mutu yang berlaku serta memodelkan sebaran PM2.5 di wilayah Mojokerto menggunakan GRAL . Pada penelitian ini pengukuran dilakukan 1 kali per bulan pada tanggal 21 selama 15 jam. Arah angin dominan terjadi dari arah tenggara dan arah barat daya ke barat, kemudian sedikit terjadi di arah utara dan selatan. Arah angin dari tenggara sering terjadi umumnya dengan kecepatan 2-3 m/s. Pada pemodelan ini salah satu pabrik keramik di kawasan Ngoro Industri Persada (NIP) merupakan titik emisi dengan kawasan domain terdapat 2 titik, yaitu di SMAN 1 Ngoro dan Wisata Sumber Dhuwur Sidorejo. Jarak antar kawasan domain sebesar 4926 m, dengan hasil penyebaran PM 2,5 merata dengan konsentrasi 0 µg/m3 hingga 0,02 µg/m3

Downloads

Published

2023-10-17

How to Cite

Anindya, A., & Hendrasarie, N. . (2023). Analisis Persebaran Emisi PM2.5 dari Cerobong Spray Dryer Industri Keramik Menggunakan Pemodelan Software Graz Lagrangian Model (GRAL) . Envirous, 4(1), 46–53. Retrieved from https://envirous.upnjatim.ac.id/index.php/envirous/article/view/162